Nadia Azzahra ; Seutas Kisah dari Irlandia
Ketika mimpi untuk belajar di luar negeri yang awalnya hanya angan belaka terwujud, di situlah saya menyadari kalau tidak ada yang akan sia-sia tanpa usaha. Di kala saya masih anak-anak, saya selalu bermimpi untuk bisa belajar di luar negeri, saking niatnya setiap kali melihat atau membaca tentang negara lain, langsung saya catat nama dan lokasinya karena tertarik untuk berada di sana. Dari mulai Inggris, Jepang, Korea, Italia dan negara-negara lainnya.
Pada tahun 2023, program IISMA resmi memberangkatkan total 1692 awardee, yang terdiri dari 1132 awardee sarjana dan 560 awardee vokasi. Sebelum saya resmi diberangkatkan, ada kurang lebih 12 ribu mahasiwa dari seluruh pelosok Indonesia yang mendaftar. Sebagai salah satu awardee mahasiswa vokasi yang lolos, saya benar-benar ingat betapa kompetitif momen yang saya rasakan kala itu.
Dari mulai seleksi berkas, tes TOEIC, fenomena viralnya website IISMA down berjam-jam karena banyak traffic pengunjung web yang login secara bersamaan dalam satu detik, sesi wawancara yang mengharuskan calon awardee untuk berbahasa inggris dengan lancar dan menjawab dengan argumen yang bagus, serta detik-detik pengumuman mahasiswa yang lolos menjadi awardee IISMA itu sendiri. Beberapa tips singkat dari saya untuk calon awardee 2024, pada tahap seleksi berkas, usahakan untuk mencari info berkas-berkas apa saja yang diperlukan dalam program IISMA dan menyicil dari awal, lalu pelajari variasi tes-tes Bahasa Inggris yang dapat ditemukan secara gratis di internet, untuk persiapan sesi wawancara bisa diasah dengan latihan mock up interview bersama teman sebaya atau keluarga.
Pada akhirnya, saat saya sudah lolos dan dinyatakan akan belajar selama kurang lebih 5 bulan di Dundalk Institute of Technology, Irlandia. Saya merasa sangat bersyukur, sekaligus lega. Namun, pengumuman lolos tersebut bukan berarti perjuangan dalam program IISMA berakhir.
Ketika saya dan 9 awardee DkIt (Dundalk Institute of Technology) lainnya sudah sampai, kami mulai membuat banyak rencana untuk dilaksanakan dengan niat berbagi pengatahuan mengenai budaya Indonesia. Di Minggu pertama, kami mengikuti Sports and Society Day dan bekerja sama dengan DkIT Indonesian Society dalam rangka mempromosikan society tersebut supaya kami bisa memberikan update mengenai acara-acara yang akan datang. Lalu, di minggu kedua, kami mengundang mahasiswa local dan internasional untuk ikut Housewarming, yang merupakan acara pengenalan masakan khas Indonesia. Pada minggu ketiga, kami mengadakan acara IndoFezz, ini adalah acara terbesar kami, di sini kami memberikan pidato, presentasi mengenai Indonesia dan ragam budayanya, serta memberikan sesi icip-icip untuk para tamu yang sudah datang.
Sekian utas dari Irlandia, semoga kisah ini dapat menginspirasi calon awardee ke depannya dan semoga kita para penerus bangsa Indonesia dapat terus berusaha, mengenalkan, dan melestarikan budaya negara kita.