Maulidina Dwi Ardya; Keluar dari zona nyaman tidak seburuk yang di pikirkan!

Nama saya Maulidina Dwi Ardya, namun teman-teman kerap memanggil saya Dina. Saya lahir dan tumbuh di kota yang merupakan kota tertua di Indonesia, Kota Palembang. Sejak saya kecil, orang tua saya selalu menekankan kepada saya bahwa pendidikan itu sangatlah penting, maka dari itu mereka selalu mendukung dan memfasilitasi kegiatan saya yang berhubungan dengan pendidikan, salah satunya adalah mereka selalu mendaftarkan saya di lembaga pendidikan yang mempunyai lingkungan dan akreditasi yang baik.

Politeknik Negeri Sriwijaya merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menjadi pilihan saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat ini saya merupakan mahasiswi semester 5 jurusan Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Sriwijaya.

Pada saat saya memasuki semester 3, saya mendapatkan informasi bahwa ada sebuah program beasiswa yang dibuka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), yaitu program IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards). Program ini merupakan sebuah kesempatan emas untuk para mahasiswa/i sarjana maupun vokasi untuk dapat belajar di kampus-kampus ternama di luar negeri selama 1 semester yang dibiayai penuh oleh pemerintah. Pada awalnya saya sangat ragu untuk mendaftarkan diri di program ini, karena saya tahu bahwa saya tidak hanya bersaing dengan teman-teman sesama universitas saya saja, namun saya juga akan bersaing dengan mahasiswa dari universitas-universitas ternama yang ada di Indonesia. Hal tersebut hampir mengurungkan niat saya untuk mendaftarkan diri di program IISMA ini, namun dosen-dosen pengajar Politeknik Negeri Sriwijaya khususnya yang mengajar saya di jurusan Bahasa Inggris sangat mendukung para mahasiswa/i nya yang berminat untuk mendaftarkan diri di program IISMA. Politeknik Negeri Sriwijaya menyiapkan fasilitas yang sangat memadai untuk mahasiswa/i nya dalam mempersiapkan diri sebelum mendaftarkan diri di program IISMA. Mulai dari menyediakan bimbingan pengerjaan essai, try out beserta tes TOEIC gratis, persiapan berkas-berkas, dan workshop yang berkaitan dengan program IISMA. 

Dapat saya katakan bahwa dengan mendaftarkan diri saya di program IISMA ini, sama halnya dengan keluarnya saya dari zona nyaman. Tentu saja ada ketakutan akan penolakan serta banyaknya kesulitan yang saya alami dalam proses pendaftaran program IISMA ini. Namun saya sangat bersyukur saya mempunyai keluarga, teman, dosen serta lingkungan yang sangat suportif dalam membantu saya untuk menggapai apa yang saya impikan. Perjalanan saya belajar di luar negeri pun dimulai saat saya dinyatakan lulus pada program IISMA di Shannon College of Hotel Management, Irlandia pada tanggal 14 April 2023.

Tidak hanya sendiri, bersama 11 orang teman yang berasal dari universitas yang berbeda pada tanggal 8 september 2023 kami sampai di Irlandia dengan selamat. Pertama kali menginjakan kaki di Irlandia perasaan takut, sedih, dan bingung bercampur menjadi satu di diri saya. Namun semua perasaan itu tidak bertahan lama dan berganti menjadi rasa penasaran, senang dan semangat yang menggebu-gebu ketika saya memulai perkuliahan di Shannon College.

Sebagai mahasiswa Internasional, tentu tidak mudah bagi saya langsung beradaptasi dengan mahasiswa lokal, namun beruntungnya mahasiswa lokal di Shannon College sangat ramah dan sangat terbuka dengan mahasiswa Internasional. Tidak hanya mahasiswanya saja, namun dosen pengajar beserta staf yang ada di Shannon College juga sangat terbuka dan membantu kami dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Saya masuk ke dalam kelas yang digabung dengan mahasiswa lokal dan mahasiswa Internasional lainnya seperti Turki, Romania dan masih banyak lagi. Tentu saja hal tersebut membuat saya harus menggunakan bahasa Inggris penuh setiap harinya. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi saya, karena secara langsung dapat membantu saya dalam melatih dan meningkatkan kemampuan saya dalam berbahasa Inggris. Disisi lain, proses pembelajaran di Shannon College hampir seluruhnya berbasis pada praktik yang mengharuskan saya untuk lebih aktif, kreatif, dan berpikir dengan cepat dalam mensukseskan pembelajaran.

Selain kegiatan akademik, pihak Shannon College juga memfasilitasi kami dalam membuat acara ‘Cultural Night’ untuk para mahasiswa Internasional. Acara tersebut kami gunakan sebaik mungkin untuk memperkenalkan adat, budaya, pakaian tradisional, makanan tradisional dan tidak lupa permainan tradisional dari berbagai penjuru Indonesia. Tidak hanya memperkenalkan adat dan budaya dari negara asal, kami juga dapat mengenal berbagai macam adat dan budaya dari berbagai penjuru dunia.

Tidak hanya melaksanakan perkuliahan, kesempatan untuk dapat terbang ke luar negeri tidak akan kami sia-siakan dengan hanya berdiam diri dirumah. Mengelilingi kota serta mengunjungi tempat-tempat baru bersama tema-teman tentunya dapat membuat kami lebih mengetahui budaya serta kebiasaan yang belum pernah kami temui sebelumnya. Hal tersebut membuat kami lebih terbuka akan perbedaan yang ada dan dapat lebih memahami nilai-nilai dari perspektif yang berbeda. Pada akhirnya, semua perjalanan ini merupakan hasil dari usaha, doa serta dukungan dari orang-orang terdekat. Banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil setelah menjadi salah satu IISMA awardee tahun ini. Besar harapan saya agar tulisan ini dapat membuat siapapun yang membacanya untuk tidak takut keluar dari zona nyaman dan terus berusaha dalam menggapai apa yang diimpikan.

admin