Palembang, 2 November 2023 – Enam orang dosen jurusan Bahasa Inggris Politeknik Negeri Sriwijaya sukses mengikuti pelatihan dan sertifikasi public speaking selama tiga hari pada 24-26 Oktober 2023 yang diselenggarakan oleh ESQ Leadership Center. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan para Staf Humas, Trainer, Penyuluh, Widyaiswara, Dosen dan Public Speaker dari berbagai organisasi, membekali mereka dengan keterampilan public speaking yang diakui secara nasional oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kegiatan dimulai dengan dua hari pelatihan intensif, dimana peserta mendapatkan pembekalan mengenai konsep public speaking, pembuatan naskah pidato, dan teknik-teknik penting dalam berbicara di depan publik. Pelatihan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan dalam melaksanakan public speaking berdasarkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Hari pertama pelatihan ditutup dengan tugas membuat naskah pidato yang menjadi Standar Pertama pada unit Kompetensi SKKNI program sertifikasi public speaking. Para peserta diharapkan mampu membuat naskah pidato yang sesuai dengan unit kompetensi ini. Hari kedua menekankan teknik penyampaian public speaking, termasuk cara membangun hubungan dengan audiens, membuka presentasi dengan kuat, dan menutupnya secara efektif. Peserta juga mendapatkan pelatihan mengenai tiga aspek penting dalam penyampaian pesan, yaitu Vokal, Verbal, dan Visual. Praktek public speaking juga menjadi bagian integral dari hari kedua, dimana peserta memberikan presentasi dan menerima umpan balik dari sesama peserta dan pelatih. Pada hari kedua, pelatihan berakhir, dan peserta bersiap menghadapi asesmen public speaking pada hari ketiga. Proses asesmen melibatkan dua tahap, yaitu pra-asesmen dan asesmen utama. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk membuat konsep naskah public speaking yang kemudian dievaluasi oleh asesor. Setelah sesi praktik asesmen, peserta dan asesor menjalani wawancara singkat di mana peserta menerima ulasan dan rekomendasi perbaikan dari asesor. Dengan berakhirnya tahapan uji sertifikasi ini, maka berakhirlah seluruh rangkaian kegiatan pelatihan dan sertifikasi public speaking yang diselenggarakan oleh ESQ Leadership Center. Para peserta yang dinyatakan kompeten akan menerima sertifikat kompetensi public speaking dalam waktu maksimal 40 hari kerja setelah uji kompetensi. Pelatihan dan sertifikasi public speaking adalah langkah penting untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik, sebuah keterampilan yang sangat penting dalam berbagai profesi dan organisasi termasuk untuk dosen. Pelatihan public speaking bagi dosen memiliki manfaat penting dalam meningkatkan kemampuan komunikasi, kemampuan menyajikan materi pelajaran dengan efektif, kepercayaan diri dalam mengajar, dan reputasi profesional mereka. Ini juga membantu dosen dalam mempersiapkan presentasi di konferensi ilmiah dan meningkatkan peluang karir mereka dalam dunia akademik. Dengan kemampuan public speaking yang lebih baik, dosen akan menjadi pengajar yang lebih efektif, berkontribusi lebih baik dalam dunia akademik, dan memperoleh reputasi yang lebih baik dalam profesinya
Perkenalkan saya Dayenti Amalia. Saya mahasiswi semester lima Prodi Bahasa Inggris di Polteknik Negeri Sriwijaya yang sekarang sedang melaksanakan program Indonesia International Student Mobility Award 2023 di negara yang sangat terkenal akhir-akhir ini yaitu Korea Selatan. Lulus pada program Indonesia International Student Mobility Award 2023 adalah hal yang sangat tidak disangka dalam hidup saya. Saat kecil, saya selalu bermimpi untuk pergi belajar ke luar negeri. Tetapi, memasuki perguruan tinggi di Indonesia saja sangat susah, bagaimana saya bisa melanjutkan mimpi itu? Sejak semester satu, saya jarang memikirkan untuk mencari hal yang luar biasa, kesibukan, dan organisasi.
Dua semester berlalu, perkuliah pun kembali berjalan normal sejak pandemi virus covid. Sejak itu, ada banyak dukungan dari dosen-dosen Politeknik Negeri Sriwijaya untuk berkembang melalu program Indonesia International Student Mobility Award. Pada bulan Januari 2023, kampus saya mengadakan Internal English Proficiency Test bagi siapapun yang ingin mencalonkan diri mengikuti program Indonesia International Student Mobility Award. Saya mengikuti test itu, tetapi skor saya rupanya belum bisa mencapai minimal mengikuti program tersebut. Tetapi sejak itu, saya merasakan bahwa saya bisa mencapaikan, jika saya sedikit lebih bekerja keras dan terus mendorong niat saya.
Benar saja, dengan mengambil segala resiko dengan prinsip kapan lagi jika tidak sekarang, skor test saya mencapai angka yang melebihi ekspetasi saya sendiri. Dengan penuh dukungan dan doa orang tua, saya memilih melanjutkan untuk mengikuti pendaftaran program Indonesia International Student Mobility Award 2023. Bukan hal mudah mengikuti kegiatan ini karena sangat banyak membutuhkan waktu dan menguras pikiran untuk hanya membuat essay. Saya sendiri merelakan waktu liburan akhir semester dan memberikan seluruh tenaga kepada program ini. Tidak terasa semuanya berlalu dengan hal yang sangat memuaskan. Akhirnya, setelah sekian lama, saya kembali melihat orang tua saya kembali tersenyum dan merasa sangat bangga terhadap saya.
Akhirnya, saat-saat yang dinantikan adalah departure date, hari dimana memulai perjalanan baru yang luar biasa dimulai. Saya bertemu 13 teman-teman yang sangat luar biasa dari berbagai negara. Selain banyak hal yang baru di Korea Selatan, saya juga banyak mendapatkan Pelajaran baru dari teman-teman dari banyak daerah seperti Bahasa, tradisi, dan kebiasaan yang berbeda-beda disetiap daerahnya.
Saat sampai, Ulsan College benar-benar menyambut kami dengan baik. Hal seperti itu saja membuat kami terkejut betapa baiknya mereka. Tentu saja dari satu negara ke negara lain pasti akan adanya perbedaan. Culture Shock tentu saja saya alami di sini. Mahasiswa benar-benar terprioritas dan terbantu. Sampai sekarang, saya merasa sangat nyaman dengan cara pembelajarannya dan juga fasilitas kelas yang sangat lengkap.
Kegiatan awardees di sini sangat banyak. Selain belajar, kami juga mengikuti banyak festival, yang pertama adalah festival yang diadakan oleh University of Ulsan yang bertema menyambut musim gugur. Kami telah diberi fasilitas oleh Ulsan College, jadi kami hanya tinggal melaksanakan kegiatan yaitu memperkenalkan Indonesia dengan menjual Indomie Mie Goreng dan juga kesempatan memakai batik. Semua berjalan dengan lancer dan menyenangkan.
Kedua, festival yang diadakan di Daewangam Park yang bertema World Cultural Festival. Kami, awardee IISMA Ulsan College, diberi kesempatan untuk mewakili Indonesia pada festival tersebut dengan menyediakan kegiatan menarik seperti membuat wayang. Festival ini akan saya sebut sebagai yang paling melelahkan, tetapi juga sangat menyenangkan.
Kami juga mendapatkan kesempatan untuk bekerja sebagai karyawan dan training Lotte Hotel and Resorts. Untuk dua hari, Saya mendapatkan pembelajaran yang nyata terhadap hospitality yang biasa saya pelajari di Politeknik Negeri Sriwijaya. Hari pertama, kami mendapatkan training di Hotel Lotte di Ulsan. Kami membantu untuk menyiapkan sebuah konferensi dan saya mempelajari table manner dan macam-macam napkin. Hari kedua, kami berada di UECO untuk bekerja sebagai banquet untuk sebuah pertemuan antara negara Korea Selatan, Jepang, China, Rusia, dan Mongolia. Untuk sejujurnya, semua ini memang melelahkan. Kami harus mengikuti kegiatan akademik, kegiatan festival, industrial visit, field trip, internship yang telah terjadwal, juga harus mengerjakan laporan yang tiap minggu yang harus diberikan kepada IISMA dan juga Politeknik Sriwijaya. Tetapi orangtua saya selalu memberi tahu kalau saya bisa beristirahat saat kembali ke Indonesia, dan saya pikir itu benar. Sekarang saya sangat bersemangat untuk melakukan hal-hal baru yang lainnya dan menghabiskan waktu disini dengan kegiatan yang bermanfaat lainnya.
Jurusan Bahasa Inggris menggelar acara Selection of Unity Leader & Sharing Session with Alumni 2023 pada Selasa, 24 Oktober 2023, sebagai bagian dari sambutan resmi untuk mahasiswa baru Angkatan 2023. Acara ini telah menjadi bagian penting dalam kalender tahunan Jurusan Bahasa Inggris, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris untuk menyambut para mahasiswa baru dengan meriah.
Acara Selection of Unity Leader & Sharing Session with Alumni 2023 ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru kepada lingkungan kampus, memfasilitasi interaksi sosial yang akrab, serta membangun solidaritas di antara mahasiswa-mahasiswi yang baru bergabung. Salah satu momen penting dalam acara ini adalah pemilihan King and Queen Angkatan 2023, yang merupakan sebutan khusus untuk ketua dan wakil ketua angkatan Jurusan Bahasa Inggris. Pada kesempatan ini Dzahaban Zakiyan Murad & Alpidah Desmiarti terpilih menjadi King and Queen Angkatan 2023. Mereka akan memainkan peran utama dalam memimpin angkatan ini dan bertanggung jawab untuk memelihara semangat dan kebersamaan di antara sesama mahasiswa.
Selain pemilihan King and Queen, Sharing Session with Alumni adalah bagian tak terpisahkan dari acara ini. Tahun ini HMJ Bahasa Inggris mengundang Rama Indra Wijaya yang merupakan alumni Jurusan Bahasa Inggris dan juga merupakan Gubernur Mahasiswa HMJ Bahasa Inggris tahun 2016 sebagai pembicara. Mahasiswa baru memiliki kesempatan istimewa untuk mendengarkan pengalaman dan nasihat dari para alumni Jurusan Bahasa Inggris yang telah mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang, baik dalam dunia akademik maupun profesional. Ini adalah momen yang sangat berharga untuk belajar dari mereka, menggali wawasan, dan mendapatkan pandangan tentang bagaimana menjalani studi yang efektif dan mempersiapkan diri untuk karir yang cerah setelah lulus.
Acara Selection of Unity Leader & Sharing Session with Alumni 2023 adalah wujud dari komitmen Jurusan Bahasa Inggris dalam memberikan pengalaman yang berharga dan mendukung perkembangan pribadi dan profesional para mahasiswa. Semoga acara ini akan memberikan dorongan positif dan menjadi langkah awal yang baik dalam perjalanan akademik dan karir para mahasiswa baru Angkatan 2023 di Jurusan Bahasa Inggris.
Awal semester tiga, ada cerita menarik dari sir Beni, cerita tentang kakak kakak yang berhasil kuliah di luar negeri. Setiap mata kuliah Writing, selalu ada dukungan yang besar dari sir Beni ; “semua orang bisa kuliah di luar negeri” Setiap pertemuan, pembahasan “essay adalah jantung IISMA” tidak pernah terlewatkan.Hari itu, untuk pertama kalinya essay kami di cek dan semua perjalanan tentang IISMA pun dimulai.
Sebelum mulai bercakap banyak, izinkan sang penulis untuk mengenalkan diri. Amanda Rahma Ayu, biasa dipanggil Amanda. Mahasiswi jurusan Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Sriwijaya, mahasiswa semester lima yang menjalani magangnya di Irlandia, Eropa.
“Essay ini punya kemungkinan buat bisa lulus IISMA” kalimat sederhana, tapi menjadi awal semua bab kehidupan tentang IISMA. Untuk pertama kalinya, aku punya mimpi untuk kuliah di luar negeri. Selang berapa waktu, POLSRI mengadakan tes toeic gratis, jika pada tes tersebut nilai toeic bisa melebihi 605, biaya tes toeic untuk IISMA akan ditanggung oleh POLSRI. Tawaran yang menarik bukan? Tentu saja hal itu wajib untuk diikuti. Hari tes pun tiba, sayangnya score ku hanya 595, sangat tidak memungkinkan. Apakah aku kehilangan harapan? Jawabannya, iya. Namun, sir Beni memberi saran agar aku mengikuti tes toeic dengan biaya sendiri.
Semuanya bercampur aduk, rasa kecewa, pikiran tentang uang untuk tes mandiri serta takut gagal. Lalu, langkah apa yang ku lakukan? Tentu saja yang pertama adalah menangis. Menangis sambil menelfon orang tua, aku adalah anak rantau dari desa yang cukup jauh, Desa Lubuk Raman, Kabupaten Muara Enim. Tau apa kata pertama yang aku ucapkan?
“mama ayah, maaf”
Kedua orang tuaku tidak pernah tau mengenai IISMA, yang mereka tau, aku akan mengikuti tes agar bisa magang di luar kota. Niat hati ingin memberikan kejutan “aku berhasil lulus kuliah di luar negeri” berganti menjadi “mama, ayah, aku pengen ikut tes toeic, kalo lulus, aku bisa kuliah di luar negeri, tapi biaya tesnya mahal” lalu ayah merespon “iya nak, nanti ayah carikan, jangan nangis lagi”
Hari tes toeic IISMA pun tiba, hasil tes akan dikirimkan tiga hari kemudian. Untuk menghindari adanya kecurangan, kami diwajibkan untuk bergabung ke zoom meeting dengan pengawas yang berbeda. Aku jujur tidak berharap banyak, aku tidak punya rasa percaya diri yang tinggi dengan kemampuanku sendiri. Sore itu, aku sedang bersiap siap untuk kembali ke Palembang, ada email hasil tes toeic. Dengan rasa takut, aku membuka email tersebut dan berteriak, skor yang kudapat adalah 775.
Kepercayaan diri mulai meningkat, babak selanjutnya dimulai, yaitu Essay. Namun, ada juga beberapa hal yang perlu dipersiapkan, namun yang paling utama adalah essay. Mulai dari membuat outline, lalu merangkai satu persatu. Biasanya aku pergi ke POLSRI jam dua belas siang, sesuai dengan jam kuliah anak kelas siang. Namun kebiasaan itu mesti di ubah, terkadang jam tujuh pagi harus sudah berada di kampus, lanjut kuliah sampai sore. Malamnya mengerjakan essay, pola ini sangat sering terjadi. Sampai puncaknya, aku mimisan. Aku terlalu fokus dan menyepelekan kesehatan. Namun itu sebanding dengan essay yang kubuat, hanya mendapatkan dua kali revisi dan siap untuk disubmit.
Setelah beberapa tes lainnya, wawancara merupakan tes yang paling aku takuti. Sehari sebelum wawancara, mama sempat memberikan dukungan, lalu besoknya, ayah juga menelfon dan memberikan dukungan. Dengan dukungan yang kuat, aku berhasil melalui wawancara, bahkan mendapatkan pujian “IISMA need fresh energy like you” apapun hasilnya, aku sudah melakukan semua hal yang ku bisa.
Hari pengumuman pun tiba, dan rasa tidak percaya diri itu muncul lagi. Namun, ini adalah hari penentuan. Setelah berdoa, aku membuka portal dan dinyatakan lulus di Dundalk Institute of Technology, Irlandia. Dan kembali lagi ke hari dimana tes toeic ku kurang, aku menangis lagi, namun kali ini dengan rasa syukur.
Jika ingin pergi ke luar negeri, paspor merupakan hal prioritas. Jadwal pembuatan paspor di Palembang sudah penuh, sedangkan region Ireland memiliki deadline pengumpulan paspor yang lumayan cepat. Akhirnya, aku dan orang tua ku memutuskan untuk ke Muara Enim, sekitar tiga jam perjalanan dari rumah dan enam jam perjalanan dari Palembang. Walaupun lebih jauh, paspor ku berhasil tiba tepat waktu.
Selain itu, IISMA juga meminta SKCK dan surat negatif narkoba. Sama seperti pembuatan paspor, orang tua ku ikut mengantar. Mungkin aku terlihat seperti si manja, walaupun benar karna aku anak tunggal, namun, secara tidak langsung, aku melibatkan kedua orang tua ku dalam semua “perjalanan IISMA” aku ingin mereka tidak ketinggalan dengan semua hal yang ku lakukan.
Di Dundalk Institute of Technology, kami merupakan angkatan pertama yang tidak tau apa apa, jadi seringkali kami melakukan searching serta bingung karna tidak cukupnya informasi. Belum lagi pengurusan visa Irlandia, ada dokumen yang lupa dikirim sehingga harus kirim ulang dan memakan waktu lumayan lama, namun tetap berhasil selesai tepat waktu.
Hari keberangkatan kami pun tiba, setelah menempuh 20 jam perjalanan, kami akhirnya sampai ke dorm. Aku memilih ruangan dengan kapasitas empat orang, namun aku mendapatkan kamar VIP, kamar yang lebih luas serta memiliki kamar mandi dalam. Padahal aku yang terakhir memilih kamar, namanya juga rezeki.
Setelah masa orientasi, kami memulai kelas pertama kami. Aku tidak terlalu banyak berinteraksi di dua minggu pertama, namun saat memasuki minggu ketiga, aku mulai terbiasa mengobrol dengan murid maupun dosen DkIT (Dundalk Institute of Technology).
Mungkin beberapa dari kalian penasaran, apa saja hal yang ku lakukan selama berkuliah serta tinggal di negara orang. Silahkan cek beberapa foto dibawah ini ya!
Untuk pertama kalinya, aku diajari cara membuat kopi menggunakan mesin, selain itu,juga dibuatkan kopi oleh Aiden, dosen kami di mata kuliah Hospitality Enterprise Development. Mata kuliah ini berfokus pada kelas praktik kami, melakukan penjualan di kafe.
Selain itu, kami juga mengikuti acara DkIT Sport, acara ini bertujuan untuk mengenalkan organisasi yang ada di kampus. Kami memasak Indomie serta mengadakan beberapa game yang memiliki hadiah khas Indonesia.
Untuk mengenal satu sama lain lebih dekat, kami mengadakan acara House Warming, sebagai acara perkenalan kami kepada student dari berbagai macam negara.
Dosen disini juga masih menggunakan papan tulis, make sure semuanya paham. Irlandia juga punya pasar malam! Seru banget dan harganya masih masuk asal, sekitar €4 atau sekitar IDR 67,262.00/orang. Dosen sempat mengadakan tea time, dimana kami berdiskusi tentang industrial visit yang akan kami lakukan. Ada acara future career, ada banyak perusahan yang membuka lowongan kerja fulltime ataupun partime sesuai dengan course kami.
Ini adalah event terbesar kami, hampir 50 orang datang ke acara ini. Kami memperkenalkan budaya Indonesia serta menyajikan beberapa makanan khas.
Bukan hanya student DkIT, kami juga berkenalan dan menjadi akrab dengan student Shannon, kampus lain yang berada di Irlandia.
Dan ini merupakan suhu Dundalk. Biasanya ditambah dengan hujan serta angin yang kencang.
Sekarang usiaku 19 tahun dan memberanikan diri sendiri untuk kuliah ke Eropa, dimana berbagai macam hal sangat berbeda. Mulai dari makanan, cuaca serta pendekatan kepada penduduk lokal. Namun, hal ini juga menjadi salah satu experience yang akan sangat disesali jika dilewatkan. Terimakasih banyak untuk Politeknik Negeri Sriwijaya, yang sangat mendukung penuh kegiatan mahasiswanya, serta dukungan dari teman dan keluarga. Masih banyak hal lain yang akan ku lakukan, salah satunya ke Belfast (tempat syuting Harry Potter dan Kapal Titanic) serta mendapatkan banyak lagi teman. Dan, aku sangat sangat senang jika kalian ingin bertanya tentang IISMA ataupun IRELAND dan DkIT melalui akun Instagram (@amandarhmaaa)