Meri Agustin; From Polsri to DkIT
Dia Dhuit! Saya Meri Agustin mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris Politeknik Negeri Sriwijaya. Luar biasa sekali rasanya menjadi bagian dari program Indonesian International Student Mobility Awards 2023. Berkesempatan untuk menimba ilmu di Dundalk Institute of Technology, Irlandia. Berkat tekad yang kuat, seleksi satu persatu saya lalui. Bukan berarti menjadi Awardee adalah hal yang mudah, berat, berat sekali, saya bahkan pernah hilang arah dan ingin menyerah. Namun, berkat dukungan orang disekitar, dan memikirkan Kembali apa saja yang sudah saya lalui untuk sampai dititik ini membuat saya sadar, semua manusia punya Lelah tapi bukan berarti kita harus menyerah.
10 September 2023, saya bersama Sembilan teman lainya berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menuju Dublin Airport. Perjalanan selama 20 jam kami tempuh untuk sampai di Irlandia. Banyak sekali perbedaan kami rasakan, mulai dari perbedaan budaya, cuaca, saya bahkan sudah demam dihari ketiga karena cuaca dingin. Awalnya, saya kira tidak akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena sudah memahami beberapa aksen, seperti American, British, dan Australian. Namun, faktanya aksen orang local Irlandia sangat berbeda dan mereka berbicara sangat cepat, saya perlu bertanya dua-tiga kali baru bisa memahami ucapan mereka. Seiring berjalanya waktu saya akhirnya bisa beradaptasi dan terbiasa.
Terlepas dari itu semua, ada banyak sekali hal yang mengesankan selama aku belajar disini. Lingkungan pembelajaran yang suportif, teman-teman sekelas yang ramah dan merangkul kami sebagai mahasiswa baru. Selain aktifitas belajar mengajar, kami diikutsertakan dalam kegiatan yang ada dikampus, seperti; DkIT Annual Careers Fair, dan kunjungan industry ke Dublin Royal Convention Centre. Kami juga bergabung dalam Indonesian Society dan berhasil mengadakan acara pertukaran budaya yang Bernama IndoFezz(Unity in Diversity), dalam acara tersebut kami memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiwa DkIT melalui presentasi mengenai jenis-jenis batik, senam famire, memperkenalkan makanan khas Indonesia; Perkedel, Pentol, dan Jasuke. Acara kami tutup dengan memainkan permainan tradisional, seperti pipet estafet dan paku dalam botol. Semua peserta Nampak antusias sekali dalam acara kami saat itu. Untuk itu, saya berharap sekali kedepanya ada banyak lagi pemuda pemudi Indonesia yang berkesempatan mengenyam Pendidikan diluar negeri dan dapat memperkenalkan Indonesia dimata Dunia.
Sejatinya, dimana saya berpijak hari ini tidak terlepas dari usaha dan doa. Saya selalu percaya bahwa disetiap keinginan pasti ada jalan. Meskipun jalannya berbatu atau berliku, kamu hanya perlu percaya kepada dirimu sendiri. Seperti kata Tan Malaka “Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk!”